Halaman

Welcome
to
counseling cinema
for mhaswa BK 08 yang mau nyari info seputar perkuliahan dan beberapa berita lainnya silahkan bergabung
You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

be winner

be winner

team

comment

Relationship

Selasa, 13 Juli 2010

Inspiratif stories



PULAU KEHIDUPAN

Di sebuah pulau kehidupan tinggal beberapa penduduk diantaranya adalah kesenangan, kekayaan, kebodohan, kecantikan, kemiskinan, dan masih banyak yang lain. Suatu ketika muncul bencana alam banjir yang menimpa pulau tersebut, semua penduduk hiruk-pikuk menyelamatakn diri dan barang berharga miliknya.
Dari sekian penduduk masih tertinggal salah satu penduduk yaitu penyesalan, penyesalan terpuruk dalam bencana tersebut. Ia ingin sekali berjuang untuk meneruskan kehidupannya namun apa daya ia memerlukan bantuan penduduk lain. Hingga ia bertemu dengan beberapa warga pulau kehidupan yang lain, ia bertemu dengan si kaya dan berkata “hai kekayaan maukah engkau membawa serta aku dalam perahumu?” Kekayaan menjawab, maaf penyesalan perahu ini terlalu berharga untuk kamu naikki, minta tolong yang lain saja”, jawab kekayaan. kemudian dia bertemu dengan kemiskinan dan berkata “hai kemiskinan maukah kamu membawa aku turut serta dalam perahumu?”. “Maaf penyesalan kami terlalu miskin untuk menerimamu, minta tolong yang lain saja” jawab kemiskinan . Penyesalan semakin kebingungan sementara air terus mengalir dan semakin tinggi.
Dalam kebingungannya itu penyesalan bertemu dengan kesombongan, dan dengan suara iba berkata “hai kesombongan bagus sekali perahu yang engkau naiki, maukah kau mengajakku ikut serta kedalamnya?” dan kesombongan membalas “hai penyesalan, kamu tahu tidak siapa aku ini, gak usah memasang wajah memelas padaku karena aku tidak akan menolongmu, aku hanya ingin menunjukkan pada dunia bahwa kapalku adalah yang termegah, minta tolong pada yang lain saja. Penyesalan hanya memandangi dan mengagumi lewatnya kapal kesombongan. Beberapa saat kemudian dia bertemu dengan ketampanan dan kecantikan, ia bermaksud meminta bantuan untuk ikut serta dalam perahunya. “Buat apa kamu naik kedalam perahuku, disini hanya untuk mereka yang pandai merawat diri, dan menghargai diri sendiri, bukan seperti kamu, yang selalu termenung mimikirkan kesalahan yang telah berlalu.
Perkataan dari kecantikan membuat penyesalan semakin sadar siapa dirinya, sambil diam dia melihat kepergian warga pulau kehidupan pergi meniggalkannya. Dia hanya termenung layu tanpa semangat, hingga muncul sebuah perahu kecil datang menghampirinya. penumpang dalam perahu itu menghampirinya dan berkata “hai penyesalan, kami akan pergi meninggalkan pulau ini, apa kamu mau pergi bersama kami, dalam perahu yang kecil ini, saya rasa masih cukup untuk satu orang lagi”. Penyesalan hanya terdiam seraya naik kedalam perahu dan berkata “siapa kalian?”
Satu persatu penumpang dalam kapal memperkenalkan diri, “Perkenalkan saya adalah kesempatan, saya usaha, saya peluang, dan saya adalah kepuasan”. akhirnya penyesalan bertemu dengan teman-teman yang bersedia membawanya pergi meninggalkan pulau kehidupan yang semakin tenggelam.
Selang beberapa tahun penyesalan dapat hidup dalam “pulau kehidupan baru” dan atas saran teman-temannya dia merubah namanya menjadi Perjuangan.
Kawan dari kisah sederhana ini, semoga dapat kita ambil pelajaran yang berharga.
Jika dibaca akan memunculkan banyak “interpretasi” sengaja tidak saya tuliskan manfaatnya agar kawan-kawan semua menginterpretasikan sendiri.
Semakin banyak makna yang kita peroleh semakin bermanfaat cerita ini.
Sekian. dan Terimakasih

Pemikir




Manusia diciptakan membawa keunikan, kekhasan pribadi demi pribadi sehingga diharapkan satu pribadi dengan pribadi lainnya mampu berkembang dalam keanekaragaman keunikan bukan berkembang dalam keseragaman seperti mode remaja saat ini. Kalau Anda memiki pola pikir “saya dapat berkembang jika seperti si A seorang penyanyi terkenal” maka Anda perlu mencermati kalimat-kalimat tersebut.
Mulai dari Ibukota Indonesia sampai daerah pelosok, gaya dan mode remaja sama. Potongan rambut, pakaian, sepatu hingga aksesoris sama. Padahal bukankah masa remaja itu untuk mencari identitas? Ya memang tetapi apakah mesti membuat sama diri sendiri dengan orang lain idola, bintang iklan dan lain sebagainya? Inilah yang menjadi masalah waktu, biaya energy para remaja sebagaian besar tercurah untuk bagaimana terlihat “seperti” pemain sinetron, penyanyi, selebritis dan lain sebagainya, Energi remaja tersedot “agar seperti” Si A. Inilah problem yang umumnya terjadi pada remaja dikota besar hingga didaerah pinggiran. Kalau hal tersebut dibiarkan, energy para remaja akan hilang dengan sia-sia, karena sampai kapan pun para remaja tidak akan bisa sungguh-sungguh menjadi orang lain. Kalau toh Anda tetap berusaha sekuat tenaga “agar seperti” maka Anda mengingkari hakekat diri Anda sebagai makhluk individu.
Dampak negatif dari tayangan televisi adalah para penonton termasuk Anda dan para remaja lain ingin “agar seperti” para bintang atau pemain yang ditontonnya. Jika konsep dan pikiran Anda begitu, maka perlu segera diubah. Konsep pikiran yang mesti segera ditanamkan bahwa sesungguhnya setiap manusia, setiap dari Anda, setiap dari kita mempunyai kesempatan yang sama untuk menjadi idola bagi manusia, remaja lainnya. Itu pesan yang mestinya ditangkap, diambil
Maka kalau pesan itu yang diambil maka pola pikir kita sebagai remaja, bukan bagaimana “agar saya seperti” Melainkan “bagaimana saya menjadi” idola bagi remaja lain. Tentunya pola pikir demikian tidak membuat energy, tenaga, dan pikiran kita sebagai remaja terbuang sia-sia. Energi yang ada pada diri Anda semakin bermanfaat ketika Anda salurkan dalam pengembangan diri pribadi yang unik dan khas. Jika pola demikian maka yang terjadi adalah kompetisi sehat antar pribadi antar diri Anda dengan para remaja lain, karena tiap dari Anda akan berusaha menampilkan keunikan, keindividuannya dan kekhasan serta bukan keseragaman.
Sekali lagi jika hingga saat ini masih juga mempunyai pola pikir “agar seperti” maka selamanya Anda menjadi objek bagi orang lain. Anda termasuk kategori orang yang Copycat yaitu sindrom ingin menjadi seperti orang lain, apabila Anda mengabaikan dan tidak menghargai keunikan serta kekhasan diri pribadi Anda. Bagaimana dengan Anda?